Jumat, 15 April 2011

Tugas Pembangunan

NAMA           : YANA WULANDARI
KELAS          : 1EA11
NPM               : 18210589
Tugas  !
Jawaban :
  1.   Dalam menghitung pendapatan nasional dihitung dengan dari GDP (Gross Domestic Product) dikurangi NNP (Net Natioanal Product), pajak tak langsung dan depresiasi. Intinya pendapatan nasional dingaruhi oleh permintaan agregat dan pengeluaran agregat. Dalam perhitungannya melibatkan kecondongan mengkonsumsi MPC (Marginal Propensity to Consume) dan menabung MPS (Marginal Propensity to Saving). Secara tidak langsung investasi juga sebagai pengeluaran agregat mempengaruhi besarnya pendapatan nasional. Dengan menggunakan multiplier effect dapat diketahui bagaimana pengaruh dari konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah terhadap perubahan pendapatan nasional.
  2. Hukum Permintaan : Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang bersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.
Sebagai contoh :



Grafik seperti gambar di atas. Bentuk kurva permintaan di samping memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus). Bahwa ketika menganalisis permintaan, terdapat dua istilah yang berbeda, yaitu permintaan dan jumlah barang yang bersedia diminta.
Menurut para ahli ekonomi, permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan atau keseluruhan dari titik yang ada pada kurva (A + B + C + D + E + F + G). Dengan demikian permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Adapun jumlah barang yang bersedia diminta adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Misalnya titik A, menggambarkan bahwa pada harga Rp4.500,00 jumlah yang diminta adalah 140 kg. Dengan demikian, setiap titik yang ada pada kurva menggambarkan jumlah barang yang diminta. 

3.

Keterangan :
- Diasumsikan suatu perekonomian hanya memprokusi sepeda dan beras.
- Pada suatu saat negara ini dapat menentukan tingkat produksi dengan memilih kombinasi tertentu antara sepeda dan beras
- Hanya pada titik-titik suatu ppc (misalnya ppc1) dapat dicapai kombinasi antara sepeda dan beras yang optimal, misalnya pada titik y dan z.
- Sedangkan titik x1 dan titik x2 tingkat produksi (kombinasi antara sepeda dan beras) merupakan tingkat yang tidak optimal dan tidak efisien
- Dalam dinamika perkembangannya suatu ppc dapat bergeser ke ppc yang lebih tinggi (ppc1 ke ppc 2) misalnya karena ada teknologi baru atau ditemukannya sumber daya alam baru, sehingga kemungkinan peningkatan pertumbuhan tidak lagi dibatasi oleh misalnya titik y dan z pada ppc1 tetapi dapat lebih tinggi lagi, yaitu pada setiap titik di ppc2.

4. IRE sebagai salah satu LSM yang peduli terhadap persoalan kemiskinan, melalui program ini mengajak pemangku kepentingan, yaitu pemerintah daerah dan perusahaan tambang untuk mewujudkan kemitraan dalam menciptakan program-program yang langsung ditujukan  pada PK, dengan mendorong organisasi masyarakat/LSM lokal selaku perancang dan pelaksana program.
Loknas ini telah melahirkan kesepakatan, komitmen bersama dan alternatif peta jalan untuk melakukan PK di wilayah masing-masing. Pemda  dan perusahaan  memberikan dukungan  penuh kepada ormas/LSM lokal guna menjalankan program mereka di wilayah  masing-masing. Dengan kesepakatan dan komitmen yang besar dari pemda dan perusahaan, diharapkan program PK sukses dilaksanakan di daerah masing-masing.
2.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar